KUNJUNGAN KEPALA KEPALA PUSAT PENDIDIKAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN RI
SMKN 2 Slawi merupakan salah satu SMK negeri di kabupaten Tegal yang berbasis Agribisnis dan Agroteknologi berkomitmen untuk menjadikan SMKN 2 Slawi sebagai Destinasi Edu-Eco-Agrowisata, untuk mencapai tujuan tersebut saat ini SMKN 2 Slawi telah melakukan berbagai upaya dengan memberdayakan dan mengoptimalkan sumber daya yang ada termasuk mitra Dunia Usaha Dunia Industri Dunia Kerja sebagai pengguna lulusan SMK dalam rekrutmen tenaga kerja dibidang pertanian dan peternakan dalam implementasi teaching factory sebagai model pembelajaran
Mengapresiasi atas upaya yang dilakukan, pemerintah provinsi Jawa Tengah melalui BAPPEDA provinsi Jawa Tengah memberikan bantuan peralatan praktik siswa berupa Mesin Tetas Telur Sistem Convenyor Modern Full Otomatis yang diserahkan beberapa hari nyang lalu oleh Kepala BAPPEDA provinsi Jawa Tengah yang diwakili oleh Kepala Bidang Teknologi dan Inovasi, dengan penyerahan bantuan tersebut diharapkan kedepan SMKN 2 Slawi akan menjadi Business Technology Center (BTC) Budidaya Ternak Unggas Provinsi Jawa Tengah yang ada di kabupaten Tegal.
Kementerian Pertanian yang berkepentingan atas ketahanan pangan sangat mengharapkan SMK yang berbasis Agribisnis & Agroteknologi mampu mencetak lulusan ditingkat menengah yang kompeten dan berkarakter positip, dan mengapresiasi atas upaya-upaya yang dilakukan oleh SMKN 2 Slawi yang telah membuat banyak unit usaha / unit produksi dari implementasi teaching factory sebagai model pembelajaran praktik, melalui unit produksi tersebut peserta didik akan melakukan aktifitas sebagaimana yang dilakukan oleh pekerja disuatu perusahan / industry dengan demikian nantinya lulusan SMKN 2 Slawi siap berkompetisi memasuki lapangan pekerjaan baik di DUDIKA maupun berwirausaha.
Atas apresiasi tersebut, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Dr. Idha Widi Arsanti,SP,MP berkesempatan melakukan kunjungan di SMKN 2 Slawi pada hari Sabtu 13 Maret 2021 yang didampingi oleh Direktur Polbangtan Yogyakarta-Magelang , Dr.Rajiman ; Koordinator/Kepala Bidang Program dan Kerjasama, Saptorini,S.TP,M.Si beserta jajaran yang lainnya.
Pada kunjungan tersebut , rombongan pejabat kementan berkunjung di kampus-1 yang di Slawi dan berkesempatan untuk memperhatikan area Kebun Pembibitan & Konservasi Plasma Nutfah, rumah produksi Visa Sari lemon, ruang pamer tanaman dan Galery Teaching Factory yang merupakan centra penjualan produk-produk teaching factory yang berbasis makanan maupun non makanan.
Kunjungan dikampus-2 yang di Pegerbarang yang memiliki luas 14 Ha, dalam kunjungan tersebut, rombongan pejabat kementan berkesempatan memperhatikan sumber daya sarana dan media praktik siswa dib idang Agribisnis & Agroteknologi antara lain budidaya tanaman maupun pengolahan hasil pertanian dan peternakan di area Agribisnis Organik Ekologi, Agribisnis Tanaman Pangan & Hortikultura, Agribisnis Pengolahan Hasil pertanian, Agribisnis Ternak Unggas dan Alat Mesin Pertanian.
Kepala Pusdiktan Kementan setelah melakukan kunjungan, menyampaikan apresasi yang sangat protip atas upaya-upaya yang dilakukan oleh SMKN 2 Slawi, hal tersebut diharapkan dapat dicontoh oleh SMK yang lain khususnya SMK yang berbasis Agribisnis & Agroteknologi. Selanjutnya Direktur Polbangtan Yogyakarta – Magelang mempersilahkan lulusan SMKN 2 Slawi yang akan melanjutkan Pendidikan dibidang pertanian & pertanian di Politreknik Pengembangan Pertanian
Melalui kunjungan tersebut, nantinya SMKN 2 Slawi akan ditetapkan sebagai SMK Binaan Pusdiktan Kementan RI Bersama 100 SMK dari 765 SMK yang berbasis Agribisnis & Agroteknologi yang ada di Indionesia, dengan demikian SMKN 2 Slawi akan mendapat pendampingan dsn pembinaan berkelanjutan untuk pengembangan sumber daya yang ada guna menghasilkan lulusan di bidang pertanian dan peternakan yang kompeten dan berkarakter positip.
Saat ini di SMKN 2 Slawi yang memiliki tujuh kompetensi keahlian, lima diantaranya kompetensi keahlian di bidang Agribisnis dan Agroteknologi telah mengembangkan unit-unit usaha /produksi dari implementasi teaching factory yang meliputi 14 produk budidaya tanaman / ternak, 11 produksi hasil pertanian, dan 5 produk yang berbasis jasa.